Agama Hindu Bali pada dasarnya berlandaskan Hindu, tetapi memiliki kepercayaan inti yang sama dengan agama Buddha tradisional dan memadukan aspek-aspek dari salah satu sistem kepercayaan tertua di dunia, animisme. Animisme adalah agama asli yang memadukan aspek-aspek pemujaan leluhur dan penghormatan mendalam terhadap alam. Bagi orang Bali, gunung, sungai, dan air terjun bukan sekadar objek fisik atau alami, tetapi secara harfiah dihuni oleh roh dan dewa. Agama Hindu Bali adalah agama yang memiliki banyak sisi, yang memadukan kepercayaan Buddha seperti karma, reinkarnasi, dan pencarian pencerahan spiritual.
Salah satu prinsip utama yang unik dalam agama Hindu Bali adalah Tri Hita Karana, yang berpusat pada keharmonisan antara manusia, alam, dan entitas spiritual. Filosofi Tri Hita Karana mewujudkan tatanan dan keseimbangan alam semesta, yang menekankan hubungan pada tiga tingkatan: antara manusia dan dewa, di antara manusia itu sendiri, dan antara manusia dan alam. Keterkaitan ini membedakan agama Hindu Bali dan memengaruhi kesadaran ekologisnya.
Enam kepercayaan utama agama Hindu Bali.
Karma dan Reinkarnasi: Seperti halnya agama Hindu tradisional, agama Hindu Bali percaya pada siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Tindakan seseorang (Karma) memengaruhi status dan kondisi kehidupan selanjutnya.
Moksha: Dalam agama Hindu Bali, tujuan akhir kehidupan adalah Moksha, yang berarti pembebasan dari siklus reinkarnasi ini. Moksha dicapai melalui kebajikan, pengabdian, dan pemahaman filosofis.
Tri Hita Karana: Filosofi Bali tentang Tri Hita Karana menjadi dasar sistem kepercayaan Hindu Bali. Filosofi ini menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dan Tuhan, antar manusia, dan antara manusia dengan alam. Hubungan ini penting untuk kesejahteraan dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Pemujaan Leluhur: Umat Hindu Bali sangat percaya akan pentingnya menghormati dan memuja roh leluhur mereka. Mereka percaya roh-roh ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan mereka dan karenanya harus ditenangkan melalui ritual dan persembahan. Orang Bali membuat persembahan harian yang disebut canang sari, yang terdiri dari keranjang anyaman yang diisi dengan persembahan seperti bunga dan beras.
Ritual di Pura: Pura, yang dikenal sebagai pura, merupakan titik fokus pemujaan dalam agama Hindu Bali. Berbagai upacara keagamaan diadakan sepanjang kalender Bali, yang melibatkan ritual yang dianggap penting untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan di alam semesta.
Menghormati Alam: Sesuai dengan filosofi Bali Tri Hita Karana, umat Hindu Bali sangat menghormati alam. Mereka percaya bahwa memelihara lingkungan adalah cara untuk menjaga keseimbangan kehidupan.
Hari Raya dan festival penting di bali:
Melasti: Melasti adalah upacara penyucian diri yang diadakan beberapa hari sebelum Tahun Baru Bali. Selama perayaan ini, masyarakat Bali menuju ke laut dengan membawa benda-benda suci di pura untuk disucikan.
Nyepi: Dikenal sebagai "Hari Raya Hening", Nyepi adalah hari untuk merenung, berpuasa, dan bermeditasi. Pada hari ini, seluruh pulau menjadi sunyi senyap, tanpa aktivitas atau kebisingan. Sehari setelah Nyepi adalah hari pertama Tahun Baru Bali.
Galungan: Galungan menandai dimulainya upacara keagamaan terpenting yang berulang di Bali, dan berpusat pada perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Selama Galungan, tiang bambu dengan sesaji yang digantung di ujungnya, yang dikenal sebagai Penjor, dibuat sebagai simbol kemakmuran. Galungan dimulai pada hari Rabu Dunggulan, minggu ke-11 dari kalender Bali yang berdurasi 210 hari. Ini berarti bahwa perayaannya berjarak sekitar 7 bulan.
Kuningan: Diadakan sepuluh hari setelah Galungan, Kuningan adalah hari untuk mengucapkan selamat tinggal kepada leluhur yang didewakan yang kembali ke surga setelah mengunjungi Bumi selama Galungan.
Saraswati: Saraswati adalah perayaan Bali yang didedikasikan untuk dewi pengetahuan. Pada hari ini, persembahan diberikan kepada buku-buku, dan berkat dicari untuk kebijaksanaan dan pembelajaran. Hari Saraswati dirayakan setiap 210 hari, sesuai dengan kalender Bali. Hari ini jatuh pada hari Sabtu selama Watugunung, minggu terakhir kalender, dan dirayakan di seluruh Bali.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai informasi Travel Buddy #Temanperjalananmu, silahkan kunjungi www.Explorewithtravelbuddy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar